Pihak Kepolisian menemukan benda yang terbuat dari batu kali berbentuk kubus dan dilengkapi dengan kuncup ini, di sebuah padepokan pada tahun 2012. Namun benda yang diduga kuat berasal dari zaman kerajaan Majapahit ini, baru dipulangkan tahun ini.
pelestari Gunung Budheg menuturkan, butuh kerja keras dan kesungguhan agar bisa memulangkan Watu Joli ini. Semua juga harus melalui proses administrasi yang panjang dan lama, sebelum pihak BPCB Trowulan mengizinkan pengembalian ini.
"Butuh waktu selama 3 minggu sejak polisi memyerahkan ke pihak BPCB Trowulan, bagi kami, keberadaan benda ini bisa menceritakan fungsi Gunung Budheg pada zaman dulu," ujarnya.
Watu Joli adalah batu berbentuk kubus dengan lubang di tengahnya. Sampulnya memiliki simbol matahari Majapahit. Objek ini sebenarnya memiliki tahun, tetapi dua digit pertama rusak dan tidak dapat dibaca sepenuhnya. Watu Jori digunakan sebagai tempat penyimpanan abu jenazah para wali.
“Menurut banyak penelitian yang telah dilakukan, Gunung Budeg adalah salah satu pertapaan kerajaan Majapahit,” tambahnya.
Menurut rencana awal, bangunan bersejarah ini harus dibawa ke puncak gunung. Objek ini memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Tulungagung kuno.
"Kami mohon dukungannya agar batu ini tetap lestari walaupun tidak berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Agar anak cucu kita tahu. Dan mari kita semua jaga benda ini," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar