daerah Tulungagung adalah rumah bagi harta karun peradaban kuno, dengan situs warisan leluhur yang berbeda tersebar di berbagai daerah terpencil. Terlihat megah, eksotis dan indah. Ini adalah sesuatu yang dapat dipahami dari warisan leluhur yang berbeda. Peninggalan peradaban masa lalu di daerah Tulungagung menunjukkan bahwa Tulungagung berperan penting pada masa itu. Warisan sejarah yang beragam harus menjadi tolok ukur pendidikan, budaya, dan politik. Saya tidak pernah bosan belajar sejarah.
Heimatkunde menawarkan penawaran untuk ilmuwan, humaniora, sejarawan, dan politisi. Hal ini karena peninggalan sejarah tidak dapat dilepaskan dari sebuah peradaban baru. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan dan memperkuat warisan nenek moyang kita, apalagi jika kita menganut nilai luhur. Terbangunnya peradaban masa lalu tidak lepas dari sentuhan hati nurani yang agung dan jiwa yang agung. Memikirkan peninggalan nenek moyang yang masih ada dan tampak memiliki aura yang agung pada zamannya.
Sejarah lokal daerah Tulungagung masih tertidur lelap. Artinya belum ada pembinaan dan pemberdayaan yang optimal bagi generasi muda (siswa) melalui berbagai media pengetahuan. Yang selama ini diketahui kebanyakan orang adalah dana tersebut masih untuk gaji perawat dan perawat, sedangkan pembangunan secara utuh belum dilakukan.Anda dapat melihat secara nyata candi-candi, Candi Borobudur, Candi Prambanan dan monumen-monumen bersejarah lainnya.
Setibanya di rumah perawat Goa Tritis, kendaraan biasanya diparkir. Segera setelah kami memarkir mobil, kami menuju ke Goa Tritis. Karena jalan menuju gua itu bersebelahan dengan rumah perawat. Memang awalnya saya pikir jalannya bagus, ada trotoar, tapi ternyata trotoar itu hanya beberapa meter ke atas gua.